Apa itu Pita Kinesiologi?
Bagaimana cara kerja pita kinesiologi?
Pita kinesiologi dikenal karena elastisitasnya yang luar biasa, berkat Dr. Kenzo Kase, yang merumuskannya menggunakan campuran katun dan nilon yang unik. Direkayasa untuk mereplikasi fleksibilitas kulit, pita ini memungkinkan gerakan tanpa batas. Selain itu, perekat kelas medisnya tahan air dan kuat, memastikannya tetap di tempatnya selama tiga hingga lima hari, bahkan selama aktivitas seperti berolahraga dan mandi.
Mekanisme Tindakan:
Menciptakan Ruang di Sendi: Saat diterapkan, pita menunjukkan sedikit mundur, dengan lembut mengangkat kulit. Studi, termasuk satu dengan 32 peserta yang berfokus pada sendi lutut, menunjukkan peningkatan ruang sendi. Ekspansi halus ini berkontribusi pada pengurangan kemungkinan iritasi sendi.
Dapat Mengubah Jalur Nyeri: Terapis fisik berspekulasi bahwa pita kinesiologi mengubah sinyal yang dikirim oleh saraf sensorik mengenai rasa sakit dan kompresi. Dengan menciptakan pengangkatan yang membongkar jaringan di bawahnya, pita memengaruhi propriosepsi – kesadaran otak tentang posisi dan tindakan tubuh. Perubahan sinyal ini dapat memengaruhi bagaimana otak merespons, terutama dalam kasus yang melibatkan titik pemicu. Meninggikan kulit di atas otot-otot yang tegang dengan pita kinesiologi dapat mengurangi rasa sakit dan meningkatkan fleksibilitas.
Meningkatkan Sirkulasi: Dalam kasus cedera, pita kinesiologi dapat meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi pembengkakan. Penelitian dari tahun 2017 menunjukkan bahwa itu dapat meningkatkan aliran darah di kulit dan memfasilitasi sirkulasi cairan limfatik, yang penting untuk mengatur pembengkakan dan penumpukan cairan. Sementara penelitian menunjukkan hasil yang beragam, beberapa individu yang menjalani pengobatan kanker payudara atau penggantian lutut total mengalami penumpukan cairan yang berkurang ketika pita kinesiologi diterapkan.
Penyembuhan Memar: Bukti anekdot menunjukkan bahwa mengubah aliran cairan limfatik dengan pita kinesiologi dapat mempercepat penyembuhan memar. Meskipun penelitian terbatas mengkonfirmasi efek ini, beberapa individu mencatat perbedaan warna antara area yang direkatkan dan tidak direkatkan saat melepas selotip dari bagian tubuh yang memar.